Sepotong Janji

Sepotong Janji

● Harga: Rp. 35.000
● Rabat: 20 %
● Kondisi: BARU
● Oleh: Gelora Mulia Lubis
● Penerbit: Indiva MediaKreasi, Solo
● Binding: Soft cover
● Kertas, Isi: BP; 216 hlm
● Ukuran: 140 x 203 mm
● Berat: 200 gr
● Tahun: 2010
● ISBN: 978-602-8277-32-7
● Judul: Sepotong Janji

Keterangan

Novel yang mengisahkan suka duka seorang guru honorer yang hidup di daerah terpencil yang penuh idealis, ikhlas dan kehidupan yang serba kekurangan. (H. Syamsul Arifin, Gubernur Sumatra Utara)

Kisah inspiratif tentang pendidikan selalu membuat kita terhenyak. Setelah kesuksesan ‘Laskar Pelangi’ dan ‘Negeri Lima Menara’. Kini giliran Sepotong Janji menggebrak. (Afifah Afra, Penulis Produktif)

Marfuddin Lubis, seorang sarjana yang mengabdikan diri dengan sepenuh jiwa Tapanuli Selatan Provinsi Sumatra Utara. Dengan honor yang tak seberapa di tengah kebutuhan hidup yang menggila. Ia tetap bersikukuh menjadi guru di dua sekolah swasta, SMP Islam Nurazizi dan Madrasah Aliyah Amaliyah, yang bangunannya nyaris ambruk. Tak hanya bangunan, jumlah siswa di kedua sekolah tersebut kian hari kian sedikit. Bahkan pemilik yayasan SMP Islam Nurazizi dengan serta merta menjual tanah dan bangunan sekolah tersebut tanpa memperdulikan kelanjutan nasib para siswa dan juga guru.

Tak hanya itu, beberapa waktu kemudian satu persatu guru di Madrasah ALiyah AMaliyah pun hengkah dari sekolah yang kini hanya memiliki beberapa gelintir siswa itu. Mereka lebih memilih tawaran mengajar yang menggiurkan dengan gaji super tinggi di SMA Harapan Bangsa, sekolah baru berbasis Internasional. Bagaimana Nasib Marfuddin Lubis selanjutnya ?

Sinopsis

Pak Siregar...bagi saya mengabdi di Kecamtan Barumun ini sudah menjadi tujuan hidup," sambungku dengan suara stengah parau.

Itu kan idealisme kau berpikir, kalau ditanya kata hati kecil, apakah tidak ada kekecewaanmu terhadap pemerintah yang kurang memperhatikan kesejahteraan hidupmu? Kering. Din! Mnejadi guru bukanlah impian orang-orang. Satu-satu manusia yang mau dengan ikhlas dan tulus menjadi guru. Menjadi guru adalah sebuah jalan sunyi, panjang dan melelahkan.

Matfyddun Lubis, seorang sarjana yang mengabdikan diri dengan sepenuh jiwa untuk mengajar anak-anak kampung di daerah asalnya. Kecamatan Barumun Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara. Dengan horor yang tak seberapa di tengah kebutuhan hidup yang menggila, ia tetap bersikukuh menjadi guru di dua sekolah swasta, SMP Islam Nurazizi dan Madrasah Aliyah Amaliyah, yang bangunannya nyaris ambruk. Tak hanya bangunan, jumlah siswa di kedua sekolah tersebut kian hari kian sedikit. Bahkan pemilik yayasan SMP Islam Nurazizi dengan serta merta menjual tanah dan bangunan sekolah tersebut tanpa memerdulikan kelanjutan nasib para siswa dan juga guru.

Tak hanya itu, beberapa waktu kemudiank, satu per satu guru di Madrasah Aliyah Amaliyah pun hengkang dari sekolah yang kini hanya memiliki beberapa gelintir siswa itu. Mereka lebih memilih tawaran mengajar yang menggiurkan dengan gaji super tinggi di SMA Harapan Bangsa, sekolah baru berbasis internasional. Bagaimana nasib Marfuddin Lubis selanjutnya?....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fathur Rahman li Thalibi Ayatil-Qur'an

Sebuah Perjalanan--BPu

Kungkung si Katak Kecil--BPu