Islam Akhlak Mulia~PCd

● Harga: Rp. 165.000
● Rabat: 20 %
● Oleh: Bismar Siregar, SH
● Penerbit: Pelangi Cendekia, Jakarta
● Binding: Hard Cover
● Isi: xix + 791 hlm
● Ukuran:165 x 245 mm
● Berat: 1,3 kg
● Tahun: 2009
● ISBN: 9789791360029
● Judul: Akhlak Mulia: Renungan-renungan di Tengah Malam

Keterangan

Kata Pengantar

Jika Anda berkenan

membaca buku ini dan memang sangat baik buku ini dibaca bahkan ditelaah - maka Anda akan menemukan di dalamnya banyak keindahan. Di situ ada keindahan bahasa, keindahan nalar, keindahan perasaan dan keindahan batin. Terungkap di dalamnya banyak data dan fakta, banyak telaahan dan analisis, banyak kajian dan renungan, banyak ide dan wawasan yang semuanya itu diperkaya dengan banyak pengalaman, Sungguh indah muatan buku ini laksana taman sari yang penuh pepohonan, rerumputan, kembang-kembang beraneka ragam dan bebuahan. Namun semuanya itu bukan khayalan atau mimpi, tetapi itu semuanya adalah kenyataan dan realitas dari dunia kita yang nyata yang dapat kita rasakan sendiri atau ikut merasakannya.

Kalau buku ini berbicara banyak tentang Islam, memang kenyataannnya Islam di tanah air kita ini sudah hadir dalam kurun waktu tidak kurang dari 10 abad. Rakyatnya merupakan penduduk negeri yang bersebar di seluruh nusantara dan terbanyak jumlahnya. Budayanya terhunjam dalam bumi pertiwi dan mengakar sudah begitu dalam di lubuk jiwa rakyatnya.

Sekalipun silih berganti penjajah yang satu menggantikan yang lain, semuanya berupaya terus mencabut akar itu, namun tidak berhasil. Islam melalui gelombang pasang naik dan pasang surut dikancah ujian sejarah yang berkepanjangan tetap bertahan terus tumbuh melebar melalui suatu kehidupan yang mantap.

Di bidang hukum/perundang-undangan khususnya, kita temukan cukup banyak; dan hukum syariatnya telah menjadi yurisprudensi dan hukum positif dari perundangan nasional kita melalui proses demokrasi lewat dewan-dewan yang berwenang membuat undang-undang/peraturan. Semua itu tak mengherankan karena jelas Undang-Undang Dasar dari negeri ini telah memberikan tempat terhormat bagi Agama termasuk Islam dalam konstitusinya, sehingga tidak berlebihan, kalau kita menyebutnya bahwa agama itu di Negeri RI ini adalah kenstitusional dan menjadi ciri khas Negara modern yang lahir seusai Perang Dunia ke-II.

Penulis buku ini sangat jujur dalam ungkapannya bahwa ia seorang yang bukan dibesarkan di pesantren dan praktis tidak pernah belajar agama secara mendalam, tetapi didorong kerinduan mengangkat nilai-nilai Islam itu dalam perhukuman berdasar Pancasila....

Selain pembicaraan mengenai Islam, buku ini juga banyak berbicara tentang AKHLAK MULIA yang pada hakekatnya merupakan barometer keimanan seorang muslim. Penulis buku ini banyak mengoreksi dan menyoroti sejumlah besar kegiatan politik terutama yang berkembang akhir-akhir ini yang tidak mencerminkan Akhlak Mulia. Hal demikian tentulah patut disesalkan dan kita ditantang untuk meluruskan hal tersebut.

Sekali lagi pengabdian dalam imannya, kepatuhan kepada ayariatnya, kecintaan kepada tanah airnya dan komitmen kesetiannya kepada negaranya mendorong beliau menghimpun pandangan-pandangannya yang berkemhang dari renungan-renungannya yang jernih, bukan khayalan dan bukan emosi. Itulah Prof. Bismar Siregar, SH yang menuangkan dalam lembaran-lembaran buku ini sebagai persembahan yang ikhlas kepada sidang pembaca di negeri indah yang tercinta ini. Sungguh agung dan mulia

persembahan ini.

Selamat Membaca.

Jakarta, 27 Rabi'ul Awal 1430 H

23 Februari 2009 M

Hormat Saya ,

Ali Yafie

 

Mukaddimah

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Alhamdulillaahirrabbil 'alamiin! akhirnya sampailah buku berjudul: ISLAM AKHLAK MULIA, himpunan Renungan-renungan di Tengah Malam Sunyi, berkat keuletan Sdr. Th.Bambang Murtianto menghimpun di antara yang terserak serta memilah-milah di antara yang ada kaitannya menjadi IV Bagian, Alhamdulillah, terwujudlah cita dan harapan sebagai buku diterbitkan Pelangi Cendekia.

Dapat difahami bagaimana Penyunting dituntut kesabaran, maklumlah bukan tulisan dibuat bersambung, tetapi dari pengamatan dalam kurun waktu cukup panjang. Oleh sebab itu bila dirasakan seakan lepas kaitan satu sama lain ataupun rasa-rasanya tumpang tindih, ada benarnya. Tetapi dengan dipilah-pilah menjadi IV Bagian. Insya Allah akan lebih mudah menangkap kandungan maknanya.

Mungkin pula ada yang sinis bersimpul, apa-apaan si Bismar ini, menulis lebih terarah kepada penyentuhan moral (agama) daripada yang akaliyah (rational), tiada lain berkat pengamatan sudah terlampau jauh kita mengkhianati Pancasila sebagai filsafat bangsa. Sungguh tidak habis pikir-pikirnya, mengapa Pancasila dan UUD 1945 (murni) tidak dijadikan rujukan pembangunan bangsa? Yang sedemikian itu patut diakui setelah menyimak TAP. MPR No II / MPR 1993 tentang GBHN antara lain:

A. Asas Pembangunan Nasional.

  1. Asas Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan dijiwai, digerakkan, dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan etika dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila "

B. Modal Dasar dan Faktor Dominan.

  • Rohaniah dan mental, yaitu Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tidak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi bangsa. Juga kepercayaan dan keyakinan bangsa atas kebenaran falsafah Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, merupakan modal sikap mental yang dapat membawa bangsa menuju cita-citanya ".

Menyadari yang demikian itulah, pada saat usia melewati tahun ke-80 bertasakkur menerbitkan himpunan tulisan-tulisan, Insya Allah jadilah sebagai tinta yang lebih suci daripada darah seorang yang mati syahid di medan laga. Yakin, warisan ilmu akan selalu berkembang dan bukankah yang demikian itu di antara tiga yang tidak terputus bila seseorang meninggalkan alam fana menuju alam baqa ?

Alhamdulillah! Kurnia usia 80 tahun sungguh banyak dalam bilangan, Insya Allah adanya tulisan (ilmu) yang disebar-luaskan akan membawa lebih panjang dalam kenangan. Bukankah yang demikian itu cita dan harapan seorang Pancasilais ?

Marilah kita dengan penuh merendahkan diri di hadapan-Nya bertobat atas kesalahan di waktu yang lalu tanpa harus menyesali, apa yang terjadi semua tanpa kecuali menjadi takdir-Nya.

Marilah tidak melanjuti kesalahan , serta kembali kepada peringatan-Nya :

"Bila hamba-Ku tahu bersyukur atas kurnia rahmat-Ku akan Kulipat-gandakan Tetapi sekira mereka alpa dan kufur, siksaanku bukan main pedihnya"

Demikianlah disampaikan muqaddimah ini, Insya Allah dibukakan oleh-Nya mata, telinga dan hati kita semua, terutama saat harus menentukan pilihan yang akan menjadi penentu IMAM di lembaga eksekutip, tidak kurang pula IMAM-IMAM di lembaga legislatip dan yang paling memprihatinkan IMAM-IMAM di lembaga yudikatif yang setiap berucap putusan selalu bersumpah atas nama-Nya. Marilah tergolong yang beriman dan bertaqwa.

Akhirnya, kepada siapapun yang ikut terlibat dalam penerbitan buku ini diniati Lillahi Ta'ala disampaikan ucap terima kasih dan tercatatlah sebagai ibadah di sisi-Nya. Amiin, Ya Rabbal 'alamiin

Ucapan terima kasih tersampai juga kepada isteri, anak-anak serta cucu-cucu yang selalu mendorong untuk membaca ayat kauniah dan menuangkannya dalam catatan sebagai peringatan.

Juga tersampai penghargaan sampai terbit menjadi buku ke II setelah terbitnya buku: "Surat-surat kepada Pemimpin, Bisikan hati seorang mantan Hakim Agung ", yang juga diedit oleh Sdr.Th. Bambang .Murtianto . Halleluya! Immanuelle .

Billahittaufiq wal hidayah

. Wassalamu'alaikum Warahmatullaahi Wa Barakaatuh.
Penulis.

Bismar Siregar.

Jakarta, 01 Februari 2009

 

Daftar Isi

Dari Penerbit…….

Mukkadimah Penulis, Bismar Siregar………

Pengantar K.H. Ali Yafie ……………………..

BAGIAN I

  1. Hanya Kepada-Mu Ilahi Ditadahkan Tangan Ini
  2. Tuhanku… Aku Mengadu Hanya Kepada-Mu!!, 24 Maret 1999…
  3. Hanya Kepada-Mu IIahi  Rabbi  Ditadahkan Tangan Ini,  3 Juni 2005
  4. Jujur – jujurlah terhadap Diri dan Tuhanmu!, 16 Oktober 1997…..
  5. Doaku Ilahi Rabbi, 14 Juli 2000 …….
  6. Guilty Feeling: Renungan HUT Kemerdekaan RI ke 50, 17 September 1995
  7. Aku Yang Asing di Tengah Bangsa. Asing Pula  di Lingkungan Ummat, 1 Januari 2003
  8. Aku yang Asing di Tengah Bangsaku, untuk seorang Veteran, 25 Juni 1992
  9. Aku yang Asing di Tengah Ummat, 29 Oktober 2002
  10. Syirikkah Kami Ilahi Rabbi?,  17 Agustus 2002
  11. Demi Masa!, 1 Januari 2004…………
  12. Memperingati Hari Besar Junjungan Muhammad: Rasulullah Juga Manusia Biasa, 20  Desember 1995……….
  13. Muhammad Rasulullah Juga Manusia,  20 April 2005
  14. Dengan Hikmah Isra’Miraj Kita Budayakan Nilai-Nilai Shalat dalam Kehidupan Prajurit Sapta Marga, 1 Desember 1997
  15. Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, 9 Oktober 2003
  16. Akhlak Mulia yang Islami… Tawakkal !!!, 19 Juni 1998……
  17. Memetik Hikmah… Membalas Kejahatan dengan Kebaikan… Alhamdullilah!, 3 Maret 2000..
  18. Kontroversi Bencana Alam dan Rahasia Kasih Sayang Allah dalam Renungan Muhasabah, 25 Mei 2005…
  19. Semua Makhluk Bertasbih Kepada-Nya… Jangan Dibakar!, 22 Juni 1993…
  20. Mereka Bertasbih Kepada-Mu Ilahi, Maafkan Kami !!, 16 Febuari 2007
  21. Haji Mabrur…!!!, 22 Maret 1997……….
  22. Haji-Berhaji… Saat Krismon Urung atau Teruskan?!, 7 Agustus 1998…
  23. Haji Siapa yang Diterima Allah?, 26 Februari 2001……………….
  24. Judi Itu Haram…!, 12 April 2005
  25. Parcel itu Haraaam….?, 4 November 2004
  26. Tergolong Beruntungkah Aku?,  23 Juni 2006
  27. Ironi Masjid Berkubah Emas, 1 Februari 2007
  28. Renungan Rahmat Merdeka,  16 Agustus 2006..
  29. Surat di Akhir Bulan Suci Ramadhan,  12 Oktober 2007
  30. Do’a di Awal Bulan Suci Ramadhan 2008
  31. Do’a di Penghujung Bulan Suci Ramadhan 2008

BAGIAN II

PERIHAL DEMONSTRASI

  1. Awal Mula Demonstrasi Jadi Lahan Usaha, 3 Juni 1995
  2. Demo ….Akhlak Setan?, 25 Mei 1996
  3. Puas… Puaskah Dikau Saudaraku?, 1 Agustus 1996…
  4. Pihak Ketiga… Setan!!, 2 Maret 1997…
  5. Bahaya Laten Atau Bahaya Abadi PKI?, 17 Maret 1997….
  6. Sumeleh…, Apa Pulalah Artinya??, 28 Mei 1997
  7. Merenungi Kembali Peristiwa G.30 S/PKI, 30 September 2004….
  8. Cap Jari Bertinta Darah… Hukumnya??, 9 Juli 1999
  9. Kepala Dingin Hati Panas, 14 Agustus 2000
  10. Pulau Sipadan –Ligitan, 29 Agustus 1997
  11. BAGIAN III
  12. PERIHAL DEMOKRASI PANCASILA
  13. DAN HAM
  14. Alhamdulillah! Golkar Bukan Umbar Janji. Jadi Kenyataan …??!!, 4 Mei 1997
  15. Mari Ikut Membina Ummat dan Bangsa yang Pancasilais, 5 Nov 1998
  16. Demokrasi Pancasila, 12 Juni 1999….
  17. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Hak Ataukah Kewajiban?, 12 November 1999
  18. Percikan Pemikiran seputar Reformasi Politik dan Ekonomi, 10 Oktober 1998
  19. Oposisi dalam Islam, 11 Maret 1997….
  20. Oposisi dalam Imanku, 18 Januari 2000…..
  21. Demokrasi Ummat atau Demokrasi Rakyat?, 11 Agustus 2004
  22. Golputkah Pilihanku Ilahi Rabbi?, 27 Mei 2003...
  23. Benarkah Fatwa Majelis Ulama Golput Perbuatan Haram?, 3 Maret 2009
  24. Korupsi jadi Budaya, 31 Agustus 1995
  25. Amanah Jabatan 24 Maret, 1997
  26. Hikmah Jabatan: Umar Ibn Khattab Panutan!, 20 Januari 1998
  27. Hikmah Jabatan Umar Ibn Abdul Aziz: Kurindu Dikau Sekarang!, 18 Januari 1998….
  28. Perilaku Pejabat: Istighfar…Istighfar Aku Ilahi Rabbi, 25 September 2002
  29. Malu Nian Aku Punya Menteri Agama Berakhlak Demikian, 9 November 2002 …
  30. Sutiyoso…Sutiyoso… Imam Jakarta…!!!, 17 Agustus 2003
  31. Sutiyoso…Sutiyoso Imam Jakarta Jangan Latah dalam Parcel-berparcel, 8 November 2004
  32. SBY Diktator…?, 2 Maret 2005
  33. Surat kepada Presiden SBY, 9 Januari 2007…
  34. Pejabat Korupsi: Malunya itu Cucuku!, 20 Juni 2005
  35. HAM dalam Lingkup Ketahanan Nasional, 27 Januari 2000…
  36. Implementasi Amanah dalam Menumbuhkan Akuntabilitas Kinerja Pegawai, 10 Agustus 2006
  37. Peran Akidah, Syariat serta Akhlak Islam dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, 13 Februari 2007
  38. Helmut Schmidt: HAM Perlu Diwarnai Kewajiban Manusia, 5 November 1997

BAGIAN IV

PERIHAL PENEGAKAN HUKUM

  1. Mawas Diri, Akhir Oktober 1988
  2. Hakim yang Baik 5 Agustus 1991
  3. Bagaimana Menjadi Hakim Favorit seperti Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara? Artikel tamu: Handy Budikrisnadi, SH, Juni 1975
  4. Tinjauan Praktikal – Contempt of Court 16 Maret, 1992
  5. Pemantapan Kepemimpinan Pengadilan: Hikmah Raker Akbar MA, 27 Januari 1993
  6. Surat kepada Muchtar Pakpahan, 29 November 1994
  7. Surat Mantan Hakim Agung Indroharto kepada Pak Surjono, Ketua MA Perjoangan Kekuasaan Kehakiman sebagai Benteng Keadilan Terakhir yang Bebas, Kuat dan Mandiri, 5 April 1995.
  8. Surat Mantan Hakim Agung Indroharto kepada Wakil Ketua MA, Pak Djaelani, 12-4-1995
  9. Press Release IKADIN, 25 Agustus 1995
  10. Jugdge Calls for Reinterpretation of Islamic Law , 7 Desember 1995
  11. Surat kepada Ketua Kowarsus Hakim Agung Sarwata, 24 April 1996….
  12. Secarik Surat Fitnah…. Ampuni Dia ya Ilahi Rabbi, 31 Mei 1996
  13. Mohon Maaf Ikahi!, 17 Juni 1996
  14. Surat kepada kolega: Hakim Agung Djaelani, 11 Agustus 1996
  15. Surat kepada Ketua MA, 27 September 2007…
  16. Surat kepada Mantan Hakim Agung Abubakar, 24 Februari 2009
  17. Segersang Itukah Hukum ditegakkan?, 27 Mei 1997
  18. Salah Prosedur? Ya Diulang, 26 Juni 1997
  19. Sejak Lahir Timor Memang Sudah Haram, RM 3 Juli 1999 ;dan Surat dari Sudjono Law Office & Partner , 15 Juli 1999
  20. Alhamdullilah, Tidak Jadi Anggota KPKPN!, 15 Juli 2000
  21. Teror di Mata dan Hatiku Akhlak Setan???!!!, Renungan seorang Hakim, 27 Juli 2004
  22. Suciwati…sungguh Sucikah Hatimu…??, 10 Juni 2005
  23. Kasus Hukum Probosutedjo: Inna lillahi wa innailahi roji’un, 24 Mei 2006
  24. Aktualiasi Penegakan Hukum dalam Sistem Hukum Pancasila, 21 Mei 1997
  25. Instrumen Hukum dan HAM, 1999………
  26. Aparatur Penegakan Hukum dan HAM, 10 Agustus 2000
  27. Himbauan… Jangan Alergis terhadap Syariat Islam, 23 Oktober 2002
  28. Persamaan di Hadapan Hukum Ditinjau dari Perspektif Syariat Islam, 23 Maret 2003…
  29. Tim Harmonisasi Hukum Islam ke dalam Hukum Pidana dalam Rangka Pembinaan Hukum Nasional, 10 Desember 2003…
  30. Aqidah dan Moral dari Sistem Keuangan Syari’ah, 24 Juli 2006…
  31. Ilmu Itu Tak Pernah Habis , Juni 2008
  32. Jujur adalah Perwujudan Janji-janji , Juni 2008
  33. Pernyataan Majelis Arbitrase dalam Penyelesaian Perkara No. 05/2007/NANI Bandung, 7 Februari 2009…
  34. Penegakan Hukum, Jangan Andalkan Pendekatan Positivisme, 20 Februari 2006
  35. Salinan: MA harus Berani Membuat Terobosan.. 20 Januasri 2009 .

Epilog: Arswendo Atmowiloto

Bestman Siregar: Menggugah Keimaman Pemimpin …….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fathur Rahman li Thalibi Ayatil-Qur'an

Sebuah Perjalanan--BPu

Kungkung si Katak Kecil--BPu