Syarah Mukhtashar Jiddan 'ala Matan al-Jurumiyyah - KTP

• Oleh: Al-'Allâmah al-Sayyid Ahmad Zaini Dahlan
• Harga: Rp. 4.000
• Rabat: 20 %
• Penerbit: Karya Toha Putra, Semarang
• Cover: Soft (Kurasan)
• Isi: HVS Kuning, 28 hlm
• Ukuran: 185 x 265 mm
• Berat: 100 gr
• Bahasa: Arab
• Script: Arab

Keterangan

Kitab Syarah Mukhtashar Jiddan ‘ala Matni al-Jurumiyyah merupakan sebuah kitab dasar dalam ilmu nahwu yang merupakan sharh dari kitab matan al-jurumiyah karangan Imam al-Shanhaji atau lebih dikenal sebagai Ibnu Ajurum. Kitab ini, sebagaimana kitab matannya, merupakan kitab yang sangat populer di kalangan santri dan termasuk satu dari sekian mata pelajaran yang distandarisasikan untuk kalangan santri pemula di pesantren.

Kitab ini terdiri dari 25 bab dan dilengkapi dengan taqrizdât di bagian awal kitab. Taqridzât ini ditulis oleh salah seorang pecinta muallif yang namanya tidak disebutkan, membahas secara singkat namun menukik pada materi substansial ilmu nahwu. Selanjutnya, dalam taqridzât ini pula disinggung sekilas pertumbuhan embrional ilmu nahwu, yang diawali oleh rintisan seorang sahabat yang bernama Abu al-Aswad al-Duâly, serta hadits-hadits yang menyebut arti penting dan kedudukan ilmu nahwu.

Taqridzât, dilanjutkan dengan bab al-kalam, yang merinci definisi kalam, aspek-aspek pembentuk kalam (isim, fi’il, huruf) yang dilengkapi dengan contoh-contoh (shûrah). Selanjutnya bab al-i’rab mengikuti bab terawal ini. Rincian dalam bab ini berkisar pada haddu al-i’râb, naw’u al-i’râb, lengkap dengan shûrah dan amtsilah. Bab ketiga adalah bab ma’rifati ‘alâmâti al-i’râb, yang mengurai alamat-alamat i’râb yang empat (rafa’, nashab, jar dan jazm), kalimat-kalimat tempat alamat-alamat i’râb itu berbeda. Selanjutnya adalah 23 bab yang secara berturut-turut membuat kajian kilas -namun demikian tetap mengenai detil obyek tentang beberapa peristilahan dalam bidan nahwu seperti: penjelasan marfû’ati al-Asmâ’ (isim-isim yang dibaca rafa’) secara global yang kemudian dirinci pada bab-bab setelahnya yakni bab fâ’il, nâibul-fâ’il, mubtada’ khabar, al-‘awâmili ad-dâkhilati ‘ala al-mubtada’ wa al-khobar, an-na’at, al-athafi, at-Taukidi, al-badali yang kemudian dilanjutkan pada bab manshûbati al-asma’ secara global yang kemudian dirinci juga pada bab-bab selanjutnya yakni mengenai maf’ûl bih, mashdar, dharaf, hâl, tamyîz, istitsnâ’, bab lâ, munâda, maf’ul min ajlih dan maf’ûl ma’ah. Pada bagian terakhir dari kitab ini adalah sebuah bab tentang makhfudlâti al-asmâ’, isim-isim yang mempunyai kondisi permanen jar pada huruf akhirnya. Kajian utama dari bab ini adalah susunan mudlâf-mudlâf ilaih serta beberapa aspeknya.

Ke-25 bab ini tersusun dalam suatu sistematika yang runtut dan urut yang mengikuti alur-gradual, mulai dari pembicaraan tentang aspek-aspek kalam yang eksklusif sampai yang inklusif, yang dengan demikian sajian diskripsionalnya memberikan perspektif nahwiyyah utuh, lengkap dan sistematik.

Namun demikian, dalam kitab ini tidak banyak memberikan contoh-contoh konkrit dan menyisakan banyak persoalan yang belum terselesaikan. Salah satu contoh adalah banyaknya bab yang diakhiri dengan redaksi “Tuthlabu fî al-Muthawwalât” (Perlu dicari lebih lanjut dalam kitab yang lebih besar/luas). Banyak bab-bab yang menyisakan syarat-syarat penting untuk diketahui tetapi tidak dijelaskan dalam kitab ini.

Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa kita pandang sebagai sebuah kelemahan, melainkan sebagai suatu kelebihan karena memang kitab ini diperuntukkan bagi pemula. Bagi para pemula, penjejalan pemahaman yang terlalu rumit akan membuat orang menjadi malas untuk mempelajari ilmu nahwu.

Secara keseluruhan, terlepas dari cerita magis bahwa kitab ini bertahan direndam selama 40 hari di dalam air, merupakan kitab yang patut menjadi pegangan bagi para santri pemula yang benar-benar ingin mendalami atau mempelajari kitab yang berbahasa Arab (kuning).

Sumber: http://cyberdakwah.com/2013/07/kitab-nahwu-dasar-yang-keramat/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fathur Rahman li Thalibi Ayatil-Qur'an

Sebuah Perjalanan--BPu

Kungkung si Katak Kecil--BPu